Saturday 20 April 2013

Freedom

Apa Saja Boleh, karena Semua Atas Kehendak Mu

Maaf saya lupa nama Anda..siapa ya? okey..jika pernah ada yang bicara seperti itu, minimal orang itu memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dengan Anda..Entah itu hubungan apa, i dont care..Ya, begitulah manusia biasanya bersosialisasi..okey..ngomong-ngomong masalah sosialisasi, terus terang aku termasuk orang yang alergi dengan kata itu..ya, kata sosialisasi itu sangat berdengung ditelinga aku saat kuliah..why? kenapa aku harus sosialisasi ke senior, dosen, dll? emang mereka akan bantu aku saat aku susah? dan emang aku harus lapor ke mereka? ya itu dari sudut pandang orang yang berpikiran sempit..Jika manusia bisa hidup sendiri maka tidak akan ada kamus kata manusia itu mahluk sosial yang harus berhubungan dengan manusia disekitarnya..

Minimal kamu akan memerlukan seorang pendamping hidup bukan? atau kasarnya minimal kamu lahir di Dunia ini berkat ada bapak dan ibu km..mereka itu manusia lain, dan kamu tidak muncul tiba2 layaknya adam dan hawa yang katanya manusia pertama *u cant give me a reason..Aku tiba2 teringat masa2 SMA yang menanyakan masalah adam dan hawa ini..ketika itu kelas 1 SMA dan aku sedang di dalam kelas Sejarah tentang manusia prasejarah..sebagai orang kampung yang menempa ilmu di kota, aku menyimak dengan baik penjelasan guru itu..dan tiba2 dia menyinggung kelahiran adam dan hawa saat membahas manusia prasejarah yang pertama kali berjalan tegak, phitecantropus erictus....secara spontan aku mengangkat tangan dan menanyakan, "apakah adam dan hawa itu masih dalam bentuk kera? (secara logika di jaman itu belum ada manusia)" dan guru itu pun marah ke aku..."kamu jangan kurang ajar ya, adam dan hawa itu kan sudah lahir dalam bentuk manusia dan mereka manusia pertama" ya maaf aja, aku kan mengikuti dengan baik tahun2 yang diucapkan.. dan tahun itu kan katanya belum ada manusia..

Okey, aku ga mau berdebat dengan masalah bulsit seperti itu, layaknya reinkarnasi, sorga neraka, dll..ngapain juga ngomongin masalah yang ga kita ketahui..ya okey, aku jahat skr jadi manusia dan nanti aku akan merasakan siksaan neraka? sekarang aku tanya, jika kalian percaya reinkarnasi, coba ceritakan seperti apa rasanya itu? jika kalian merasa indahnya sorga, tolong ceritakan..ga usah terlalu muluk-muluk ngomongin pahala, sorga neraka dan hal2 aneh lainnya..coba pikir sendiri, apakah udah berperilaku baik di dunia ini? apa udah bikin semua orang senang? ga menyakiti sesama mahluk ciptaan Nya ajah udah cukup menjadi manusia..tapi masalahnya, apakah kita sadar telah menyakiti mahluk Nya?

Okey, ga sadar menyakiti mahluk Nya, sekarang apakah ada manusia yang protes dengan tindakan2 kita? jikla ada, berarti kita telah menyinggung perasaan ciptaan Nya..tapi apakah karena tindakan kita apa karena memang dia nya yang gampang tersinggung? wow..mikirin itu ajah dah bikin pusing..trus, apakah kita harus selalu mikirin perasaan orang/ciptaan Nya? hello...aku manusia yang tercita tidak sempurna, jangan paksa aku menjadi super human yang bisa perfect dalam segala hal..manusia diberikan kemampuan untuk memaafkan dan mengasihi sesama nya..jika ada tindakan aku yang salah apakah harga mati untuk memojokkan aku sebagai manusia? itu terlalu sempit pikiran Anda..harusnya beri ruang dan kesempatan pada siapapun untuk berbenah..karena manusia itu selalu belajar dan berkembang..jika tidak salah maka tidak belajar katanya..

Aku penat dengan manusia-manusia yang mementingkan keinginannya sendiri dan menuntut manusia lain harus sempurna...hellloo, are u a perfect people? please looking to ur self..ur not a perfect people too..mengkritik dan menyalahkan manusia lain itu memang sangat menyenangkan apalagi sampai membuat manusia itu minta maaf dengan kita..trus? jika udah bikin orang merasa bersalah dan meminta maaf kepada Anda, apakah Anda akan menjadi lebih baik? ga juga kan? yang jelas Anda telah membuat seorang manusia menjadi bersalah demi kesempurnaan tujuan2 hidup Anda..

Ga perlu muluk2 deh..jalani hidup dengan benar saja dah susah, apalagi mikirin perasaan2 manusia lain..jangan pernah mengharapkan orang lain itu akan baik2 saja dengan Anda, karena itu bukan kuasa Anda..jika tidak suka, tinggalkan saja karena itu adalah hak Anda untuk pergi dari manusia2 yang tidak cocok dengan Anda..dan saya juga tidak menuntut Anda untuk tetap di dekat saya..cam kan itu dan jangan pernah mikir bahwa saya akan menjadi budak Anda..


Wednesday 17 April 2013

Aku cuma ingin sendiri

Aku Cuma Ingin Sendiri

Aku menikmati kesendirian ku..aku sadar aku egois dan suka bertindak sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain..mungkin orang itu bermaksud baik, mencoba memperhatikan aku atau memerlukan aku, tapi aku perlu diriku sendiri berbincang dengan diriku yang sudah sangat lama tidak tersentuh karena disibukkan dengan pekerjaan dan pacar..mungkin terdengar aneh, tapi itulah aku..seperti wanita yang memanjakan dirinya ke salon, aku juga ingin memanjakan diriku dengan menemaninya dalan kesendirian, berpikir, berbincang dan membenahi banyak hal yang telah terkaburkan oleh tujuan2 hidup yang semakin hari semakin berkembang..

Aku menikmati kesendirian ku..duduk sendiri dan jauh dari kebisingan dunia ini..jauh ke dalam meninggalkan semuanya..aku membuat sekat ruang dan waktu..merasakan kesendirian di tengah keramaian, memperlambat waktu atau bahkan memutar balik waktu yang kenyataannya tidak pernah berhenti bergerak..Aku mematung, diam dan memandang kosong..masuk ke ruang yang dalam, damai, dan tidak ada yang akan mengganggu aku..aku lepaskan raga ini dan menikmati keheningan..aku keluar dan melihat raga ku yang diam..sambil berbincang dengan diriku dan memperhatikan raga ku yang sudah sangat berbeda bentuknya..aku sudah tidak mengenali raga ini saking lamanya tidak berbincang..raga inilah yang menjadi tempat jiwa ku, yang menjadi tempat ku, yang menjadi kendaraan ku dalam mengarungi hari-hari ku..setiap hari ku racuni tubuhku demi memenuhi hasratku akan kenikmatan dunia..setiap hari aku paksa raga ku menemani pikiran2 ku yang tidak pernah berhenti bergerak..sepertinya raga ini ringkih sekali, kusam dimakan waktu, dan rapuh..

Aku bisa saja berganti raga dan memberi nama pada raga ku yang baru..tapi tidak begitu seharusnya memperlakukan raga ini yang selalu menuruti perintah-perintah pikiran ku..saat raga bereaksi lelah, pikiran ku berteriak "kamu kuat" dan sang raga bangkit dari kelelahannya bergerak mengikuti kemauan pikiranku..andai sang raga mampu menolak, sekali saja, maka dia akan ambruk dan rontok layaknya daun-daun kering terjatuh bebas..kering, kusam, dan mati..

Aku datang tanpa nama dan pulang pun tanpa nama..karena nama itu hanya label raga ku..orang lebih kenal raga ku daripada AKU..orang lebih kenal Agus, Nyoman, dan label nama-nama yang melekat di raga ku..dan ketika ke egoisan AKU muncul, aku sering mengacaukan tujuan-tujuan ku dan membuat orang-orang yang mengenal raga ku bingung..ya semua itu AKU lakukan karena aku sudah lama diabaikan..akulah penggerak raga ku dan selayaknya AKU lah yang mereka kenal, bukan label yang aku beri ke raga ku..bukan Agus, bukan Nyoman, bukan bentuk fisik raga ini..Aku adalah AKU yang menikmati kesendirian ku..aku berada jauh di dalam raga..tidak tersentuh oleh siapapun dan seringkali terabaikan oleh kesibukan duniawi..

Ketika raga ini lahir, siapa yang menemani? AKU..ketika tidak ada manusia yang memahami raga ini karena belum mampu berkomunikasi layaknya manusia lain, siapa yang menemani?AKU..namun kenapa ketika raga ini mengenal lawan jenisnya AKU ditinggalkan? sebegitusibukkah raga ini sehingga tidak ada waktu untuk AKU?

AKU ingin menikmati masa-masa itu..menikmati kesendirian itu dan berbincang dengan diriku..

Tuesday 16 April 2013

Perubahan tanda sebuah perkembangan

Bersyukurlah karena Kita Berkembang

Jujur dulu aku bukanlah orang yang kuat naik mobil alias selalu mabuk kalo naik mobil apalagi naik bis..siksaan datang ketika aku mulai merantau di kota Bandung..dari Bali naik bis berangkat sore sampainya subuh di Bandung..Bis pakai AC itu menyiksa ku karena aku tidak suka AC..dulu waktu naik mobil aku selalu duduk di depan dan mengeluarkan kepala aku, kalau bis AC ga ada jendela yang bisa di buka..oh my god, aku seperti berada di aquarium..orang-orang bisa menikmati perjalanan dengan kursi empuk dan menonton film yang ditayangkan, kalau aku? sibuk mengalihkan pikiran ku..aku mencoba untuk menganggap aku duduk di sofa rumah tapi goyangan bis itu membuat perutku seperti gunung berapi yang bergejolak ingin memuntahkan laharnya..aku berusaha tidur tapi perut ini tetap berontak..tidur tidur tidur..dan akhirnya aku tertidur..ketika sampai di pelabuhan aku sangat gembira..akhirnya bisa keluar dari benda bergerak itu..tapi ternyata kapal laut itu lebih memusingkan..aroma amis karat besi, kursi-kursi plastik yang licin karena udara laut dan goyangannya lebih memualkan..aku berdiri dan merapat ke pinggir dek, aku liat ombak menghantam lambung kapal dan kepala ku mulai berputar..ingin rasanya melompat ke laut dan berenang ke tepian, tapi pulau Bali sudah semakin jauh..belum reda mual di perut sudah harus naik bis lagi..benar-benar tidak menyenangkan..fokus..fokus..ya aku coba fokus dan membayangkan yang lain saja..muka tertunduk lemas ke arah lantai bis dan tubuh tegang menahan isi perut..tidak ada yang mampu memahami siksaan aku ini..waktu pun terus berlalu dan akhirnya sampai di kota kembang..pikir aku kota kembang itu banyak bunga, tapi sepanjang jalan tidak ada tanaman bunga yang aku lihat..yang ada kios-kios rokok bertebaran di trotoar..

Aku menikmati dinginnya kota Bandung..pohon-pohon tua di jalan Otten dimana letak Asrama Bali sebagai tempat persinggahan pertama ku membuat aku menghayal..aku anggap saja siksaan bis merupakan cobaan untuk menemukan tempat indah ini..aku ingin mengelilingi kota ini dan hal yang mengerikan lagi adalah aku wajib naik angkutan umum..mobil lagi mobil lagi..tapi untungnya di angkot itu duduknya hadap-hadapan dan banyak wanita cantik di dalam angkot itu,hehee..sambil menghayal menatap wajah wanita itu membuat perjalanan lebih menyenangkan..tapi tetap saja perut ini berontak..mungkin jika bisa melihat ekspresi ku sendiri, aku akan tertawa..siksaan belum berhenti sampai disini..finally aku harus naik bis Damri yang kursinya sangat dekat jaraknya dengan kursi di depannya..kaki ku panjang dan aku harus meringkuk diantara kursi itu dan dijepit juga dari samping..aroma keringat berbagai jenis manusia tercampur baur di dalam sana..gerah, bising, bau asap knalpot, dan suara pengamen yang sok asik menikmati lagunya..heelllloooo, gw tersiksa ini!!!! entah aku tertidur atau pingsan *beda tipis.. akhirnya aku tersesat karena aku tidak ingat lagi bis itu berhenti dimana..samar-samar aku dengar kenek bis bilang, "Kelapa habis kelapa habis" dan banyak orang turun dan naik..aku heran plus kagum dengan kota ini, orang sampai jualan kelapa di dalam bis..hahaa...sampai akhirnya bis pun berjalan lagi..kenek pun minta uang lagi ke aku..aku dengan polos bilang, "saya kan sudah bayar pak?masak lupa" dan kenek pun bilang, "ini perjalanan kembali ke tempat tadi sep (*panggilan kepada anak laki-laki)" sambil berpikir aku rogoh kantong dan bayar bis itu..berarti aku ini harusnya tadi turun saat orang rame turun..sambil pura-pura tidak bingung, aku pun memberanikan diri bicara dengan ibu-ibu di sebalah aku, "ibu, ini bis ke arah mana ya?" dan ibu itu menjawab, "ke arah jatinangor dik, memangnya adik mau kemana?" saya jawab, "mau ke jalan Otten" lalu ibu itu menjawab, "wah harusnya tadi adik turun di Kelapa, lalu naik angkot biru ke arah sukajadi" dalam hati aku bicara, "sialan, tadi itu aku kira ada orang jualan kelapa di atas bis..ternyata itu nama tempat"

Sambil menatap kosong ke depan, samar-samar aku dengar suara musik yang diputar sopir bis..tau apa lagunya coba, Ebiet GAD-Aku Harus Pulang..pas banget kan? akhirnya ibu itu memberikan solusi, dia meminta aku turun di perapatan dan naik angkot putih ke arah dago, dari dago naik angkot hijau no 7 lalu turun di RS Hasan Sadikin, lalu naik lagi angkot biru ke arah kelapa yang lewat jalan Otten..aku iyakan saja dan turun di perapatan..saking jauhnya pikiran aku, aku lupa harus naik angkot apa..hahaha..yang teringat cuma kata Kelapa sialan itu..akhirnya aku ngawur stop angkot dan naik begitu saja..yang jelas dia berlawanan arah dengan bis tadi..sambil duduk didekat sopir aku bilang mau ke jalan Otten dan sopir pun menyarankan aku hal yang lain dari ibu tadi, aku bingung..dan mungkin karena aku salah angkot..aku di oper-oper oleh sopir angkot..langitpun mulai gelap dan aku sudah tidak bisa membedakan warna hijau, biru, coklat di malam hari dan sembarang lah aku naik angkotnya..mungkin karena pikiran yang kuat dengan kata Kelapa tadi, aku sampai ditempat pertama kali aku dengar kata Kelapa itu dan aku memutuskan turun disana..sambil menyalakan sebatang rokok, sok kenal dengan wilayah itu mulai aku susuri jalan itu dengan jalan kaki..aku rokoh saku ku tinggal 25ribu di saku dan mulai terpikir naik taxi saja..aku nyerah dah..dan aku hampiri sopir taxi..dia menawarkan 30ribu, aku bilang cuma ada 25ribu dan dia pun mengiyakan..akhirnya perjalanan pulang pun dilalui..dan ternyata........kelapa itu tidak jauh dari jalan Otten..terkadang menyesal juga jika mengingat-ingat lagi kejadian di oper-oper sopir angkot dan akhirnya diantar taxi dengan harga lumayan waktu itu..jika naik angkot paling 1000 rupiah saja..dan aku pun turun jauh dari Asrama Bali biar tidak ada yang lihat aku turun dari taxi dan menutup mulut aku..dalam kondisi bingung itu entah kenapa mual dalam perut ku tidak terasa..ya aku syukuri itu sebagai awal hilangnya perasaan mual ku setiap naik mobil..

Aku orangnya penasaran, besoknya aku sediakan uang lagi dan dari pagi aku naiki setiap angkot yang ada..aku berpikir, angkot itu pasti memiliki jalur yang tetap, jadi aku naik dari asrama dan masih di angkot itu sampai dia baliknya lewat asrama lagi,hehe..ini aku lakukan selama 1 minggu dan terus mencoba angkot-angkot yang berbeda..akhirnya aku mengenal kota bandung dengan semua rute angkotnya..pelajaran yang berharga bagi aku..mungkin akan terlihat aneh bagi sopir-sopir karena aku seperti tidak memiliki tujuan..naik dan turun di tempat yang sama,hehe..akhirnya aku turun di terminal dan memilih banyak warna angkot disana..obsesi jadi sopir angkot ini,hehee...

Saat aku mulai kuliah, aku sering naik bis damri dan sampai hafal wajah-wajah sopir damri..aku sempat mengingat satu wajah yang paling muda dari sopir-sopir itu..aku mulai menghayal sebagai sopir damri yang mengmudikan bis besar itu..kenangan aku terbang ke iklan TV waktu kecil, ada iklan seorang sopir angkot yang seharian kerja cuma dapat beberapa uang receh yang diletakkan di ember kecil dekat setir dan ketika sampai rumah, istrinya menggendong bayinya yang sedang demam dan dia harus berobat ke rumah sakit..uang tidak ada anak sakit..aku lupa lanjutan iklan itu dan aku pun tersadar dari hayalan itu..ternyata tidak enak juga jadi sopir, itu pikir aku..waktupun berjalan dan aku sudah mulai bisa bekerja sambil kuliah di Bandung..wajah sopir itu semakin kusam aku lihat dan dia masih menjadi sopir damri..itu 5 tahun yang lalu..dia masih sopir dan aku sudah bisa bekerja..dia masih di Bis yang sama dan jok nya juga sudah terlihat tidak sempurna lagi..

Aku berpikir..apakah dia mengikatkan diri pada pekerjaan atau memang dia terikat dengan pekerjaannya? Aku terus memikirkan itu sampai akhirnya aku lulus kuliah..ketika aku mulai full bisa bekerja, pikiran itu mucul lagi dan mungkin ini yang membuat aku tidak pernah bertahan di suatu tempat kerja dalam waktu yang lama..karena aku tidak mau seperti sopir damri itu..yang bertahun-tahun menjadi sopir..aku pun terus meloncat..dan seperti pepatah, sepandai-pandai tupai meloncat akhirnya capek juga, hehe..aku putuskan pulang ke Bali saja..

Aku menjawab pertanyaan aku sendiri..ya aku mengikatkan diri ku pada pekerjaan ku..layaknya seorang yang menaiki pohon kelapa, kakiku terikat pada batang pohon untuk menjaga agar aku tetap di atas, tapi tangan ku bisa memetik buah kelapa, atau mengambil daun kelapa muda (janur) atau daun yang tua, atau bahkan mungkin aku juga menyadap nira dari bunga kelapa..terikat yang bebas..ya inilah aku..terjawab semua tanya ku dan aku menikmatinya..Aku lahir ke dunia membebaskan diri dari rahim ibu dan dalam hidup ku pun aku bebas..bebas terikat...karena ikatan itu diperlukan untuk membuat kita terarah dan tidak tersesat.."Dari kelapa yang menyesatkan menuju kelapa yang menghebatkan aku"..good nitez kawan..nikmati perubahan ini..karena berkembang itu memerlukan perubahan..

Monday 15 April 2013

Belum ada judul

Belum Ada Judul

 

Sebenarnya akuw dah coba untuk menuliskan apa yang ada di otak ini..sudah dapat beberapa kalimat tapi akhirnya akuw hapus lagi..karena mood akuw tiba2 hilang..banyak hal dalam otak ini yang berlomba-lomba untuk tampil..tapi maafkan akuw belum bisa tuangkan dalam bentuk tulisan yang indah..mohon bersabar yaw..akan segera kembali..

Sunday 7 April 2013

Pikiran adalah awal dari kehidupan

Pikiran adalah Awal dari Kehidupan


Akuw sering buat status di fb Hujan ini membunuh kuw..ya memang, ketika hujan datang..akuw terasa di freeze..membeku dan bengong liatin hujan itu jatuh dari langit..jika diperlambat kyak di film2 action itu..kyaknya akuw akan liat butiran hujan itu jatuh dan pecah ketika menghantam tanah, hehe..*hayalan tingkat tinggi..akuw suka liatin hujan bahkan petir dan guntur..dari kecil akuw sengaja keluar kamar untuk melihat hujan..duduk di teras dan melihat ke langit..ketika petir menyambar aku seneng sekali karena akan ada guntur mengikuti..ada jeda antara petir dan guntur itu..menunggu gemuruh di langit itu terdengar membuat akuw deg deg an..heemm aneh ga yaw? dan sering juga akuw menghayal ada pesawat jatuh deket rumah akuw..tp ekor pesawat itu maksimal di tetangga akuw, jadi rumah akuw ga hancur, hahaha..dan deket liat pesawatnya..

Dari dulu akuw pengen liat pesawat langsung dan naik pesawat..akuw pikirin itu terus dan smua dalam hayalan akuw..ohw ya, sampai akuw belajar pakai sumpit gara2 menghayal pergi ke cina dan dijamu makan mie disana..hahaa..ini hayalan anak2..tapi akuw selalu serius menghayal dan anehnya hayalan2 itu selalu terwujud..akuw pengen punya sepeda tiba2 dikasi sepeda ma paman kuw padahal dia ga pernah nanyain dan akuw juga ga pernah minta..setelah punya motor, tiba2 ada helm di rumah..padahal pengen bilang mo beli helm itu tp kok bisa kebetulan helm itu yg dibelikan untuk akuw? dan ketika ada masalah untuk ngurus pindah rayon di denpasar saat mau masuk SMA di Denpasar *dl itu klo sekolah beda kabupaten ada melengkapi surat2 pindah rayon gitu...ternyata akuw tidak perlu urus pindah rayon lagi karena lulus tes tulis dari SMA itu..semua terjadi begitu saja sesuai dengan hayalan2 akuw..

Dan sampai pada suatu titik dimana akuw gagal terus menjalin hubungan dengan wanita..akuw merenungi nasib kuw itu..dari semua mantan2 akuw, kisah putusnya hampir mirip dan hal2 yang diributkan hampir sama padahal mantan2 akuw itu berasal dari budaya yang berbeda dan mereka tidak saling kenal..kenapa memiliki pola yang sama? tersangkanya adalah akuw..ya akuw yang salah..salah dalam memaknakan hubungan itu, salah memaknakan sayang itu dan salah memperlakukan wanita2 itu..

Akuw dibesarkan dalam lingkungan yang lebih banyak wanitanya dan akuw terbiasa melihat wanita yang bekerja keras..karena ibu kuw adalah salah satu wanita itu..akuw waktu itu berpikir tdk akan membiarkan wanita menanggung bebannya sendiri, jadi akuw terbiasa mengambil barang2 yang ada di tangan wanita kuw dan membiarkan dia melenggang dgn ringan..karena akuw merasakan beban itu..dan akuw tidak biarkan wanita kuw kemana-mana sendiri karena dia adalah bidadari kuw yang akan akuw antar kemanapun dia mau..dan tau apa jadinya? ternyata semua itu telah mengubah wanita2 itu menjadi orang yang berbeda..yang biasa sendiri jadi terbiasa dengan hadir kuw dan ketika akuw tidak ada maka dia tidak akan melakukan apa2 dan ini menghambat aktivitasnya..akuw juga manusia dan tidak akan bisa selalu ada untuknya dan inilah awal keributan yang berujung perpisahan..ini adalah sudut pandang akuw mungkin akan berbeda jika dilihat dari sudut pandang wanita..

Akhirnya, akuw coba menghayalkan sebuah hubungan yang menurut akuw ideal dan akuw membuat wanita kuw dalam pikiran kuw..dia wanita yang tangguh, tinggi, besar, dan kuat..dia memiliki jiwa pemimpin dan bisa bergerak sendiri alias mandiri..akuw byangkan terus wanita itu dan berdialog dengan sosok itu..akuw tidak peduli dia ada atau tidak dan tidak pernah membantah dalam pikiran kuw bahwa dia itu hanyalah wanita virtual..karena akuw yakin alam ini bagai sebuah magnet yang besar..akan menciptakan daya tarik ketika kita memikirkan sesuatu dengan serius..dan memang benar wanita itu ada dan dia datang begitu saja..awalnya akuw anggap itu sebuah kebetulan, tp kenapa bisa betul sekali dgn hayalan akuw? seperti halnya di awal, akuw tidak membantah realita ini, dia ada dan akuw ajak berdialog..seringkali berjam-jam dan bahkan itu tidak mengenal waktu karena bisa sampai pagi obrolan bergulir terus..kenal dia dari foto saja dan akuw tidak peduli apa itu asli/tidak..yang jelas dia menggantikan virtual kuw dan dia bisa menandingi hayalan2 gila kuw..dialah wanita virtual kuw yang merealisasikan dirinya dan datang membagi hari-harinya bersama kuw..

Hayalan itu bisa menembus ruang dan waktu..ya begitulah rasanya ketika kita menghayati hayalan itu..mungkin seringkali kita terlihat bengong kosong spt sungokong yang melepas jiwanya dari raga dan pergi ke khayangan..liar dan lincah..itulah karakter pikiran..

Akuw dulu pernah diramal oleh temen satu kampus dan dia bilang akuw itu dilihatnya kerja di balik meja..waktu itu akuw terpikirkan akuw bekerja sebagai orang kantoran, akuw mencoba bekerja dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, ibaratkan kutu loncat, ga betah sampe 3bulan udah keluar dari perusahaan..dan ternyata akuw sekarang betahnya duduk di balik meja operator warnet, hahahaa....tp ga salah kan, sama2 meja juga..untung tidak dilihat akuw itu kerja di atas kasur yaw, kebayang kan kerjaan apa itu..tukang tidur,hehe...

Kembali ke topik bahasan, yaw...pikiran itu adalah awal dari segalanya..berpikirlah dan hayalkanlah..kenapa takut menghayalkan hal2 yang baik untuk diri kita bukan? seringkali akuw menemukan orang yang bahkan memikirkannya ajah mereka tidak mau, katanya ga perlu menghayal yang muluk2..nah lo, kok segitunya? kenapa harus mematikan hayalan itu..orang yang tidak berani menghayal adalah orang yang memaksa dirinya gagal sebelum merealisasikan..dan tentunya, menghayal itu asik dan realisasikanlah..akan terasa seperti dejavu lho..kyak kita udah pernah mengalaminya..dan memang benar..dalam hidup itu segala sesuatu terjadi dua kali..dalam pikiran dan dalam kenyataannya..

Tapi jangan kaget ketika hayalan itu berubah bentuk karena pikiran menemukan jalannya sendiri..akuw dulu menghayal sebagai manager dan memiliki bawahan..mengelola bagian akuw dengan baik bersama orang2 yang penuh talenta..dan dalam dunia kerja itu memang keras..karena bersaing dalam mencari isi perut itu memang berat..akhirnya keinginan menjadi manager kuw pun terwujud dengan menjadi owner warnet,hehe..ya sama ajah bukan? ada pegawai yg bekerja dengan kuw dan akuw memiliki wewenang mengelola itu..bahkan lebih dari seorang manager, hehe..

Hari ini ada status teman akuw yang mungkin menarik diselipkan dalam tulisan ini..statusnya spt ini..
"Jagalah pikiranmu, Karena akan menjadi perkataanmu.
Jagalah perkataanmu, Karena akan menjadi perbuatanmu.
Jagalah perbuatanmu, Karena akan menjadi kebiasaanmu.
Jagalah kebiasaanmu, Karena akan membentuk karaktermu.
Jagalah karaktermu, Karna akan membentuk nasibmu,
Jadi nasib mu berawal dari pikiran mu... :)

Semua yang terjadi dalam hidup kuw ini adalah buah dari pikiran2 kuw berkolaborasi dengan alam ini..ada hal2 yang terjadi begitu saja seperti bonus2 dalam hidup kuw..semua dinikmati dengan indah..tidak ada yang namanya angka sial, hari buruk, dll..yang ada bagaimana kita melihatnya dan menggunakannya dalam melengkapi puzzle kehidupan kita..yang cocok kita ambil, yang tidak jangan dipakai karena itu akan merusak bentuk yang kita hayalkan..bukan begitu kawan?



Friday 5 April 2013

Lepaskan

Akan Menjadi Ringan jika Melepaskannya...


Pagi sobat!!! Met Hari Suci Kuningan yaw..Postingan akuw tentang Bali banyak libur merupakan share dari postingan blog orang dan ketika akan di edit agar lebih bagus tampilannya tanpa mengurangi isi tulisannya, ternyata error terus..dan daripada buang2 waktu dan bikin frustrasi akhirnya dipostkan apa adanya..

Ya begitulah dalam hidup ini..seringkali kita ingin membuat sesuatu sesuai harapan kita, sesempurna inginnya kita tapi ujung2nya bikin kita frustrasi dan ga jadi buat apa2..kenapa ga kita buang saja keinginan itu dan membuat ringan hidup ini..esensinya tetap kita jaga tapi mungkin tampilannya tidak sesuai harapan..memang terlihat begitu pasrah, tp kita sudah mencoba bukan? akuw juga termasuk orang yang penasaran dan sering terus mencoba sampai titik penghabisan, hahaa...

Dari kecil sudah penasaran dengan mobil2an yang kalo ditarik kebelakang maka dia akan maju sendiri *versi awal mobil remote control.. akuw perhatikan dalam mobil itu ada gulungan seng spt per..ketika ditarik ke belakang, gulungan itu merapat dan mulai memberikan energi dorongan  kedepan pada mobil dan mobil  pun bergerak..akuw belum puas sampai di sana..akhirnya akuw ambil obeng dan membongkar mobil2an itu..sampai disini orang2 dewasa dah taulah apa yang akan terjadi, ya betul sekali, gulungan besi itu langsung mental layaknya seorang tahanan yang terbebas dari sel2 sempit..hahaa..mobil2an kuw langsung rusak dan tidak bisa mengembalikan gulungan besi itu ke posisi semula..boro2 mengembalikan, posisi awalnya ajah belum sempet terlihat karena saking cepatnya terlontar keluar..

Penasaran akuw terus berlanjut sampai sekarang..hehe..dari mobil2an, sepeda, jam tangan, radio, tape, komputer, sepeda motor, dan mobil..ujung2nya sih memang hancur semua tp ada pembelajaran disetiap kehancuran, hehehe..minimal msh merusak barang sendiri karena rasa ingin tahu..Tapi tidak semuanya hancur, akuw akhirnya bnyak belajar dan bisa memperbaiki segala macam barang juga, dari listrik, keyboard, mouse, komputer, dan masih bnyak lagi barang2 yang sepertinya menjadi hobi, haha..ketika melihat barang tidak dalam kondisi normal, pasti otak langsung berpikir untuk memperbaikinya..entah diakalin atau diapakan agar bisa normal lagi..

Akhirnya penasaran akuw merambah ke area manusia, bagaimana memberbaiki manusia yang ga normal..ya inilah awal mula kenapa akuw memilih Psikologi..dulu arsitek, menciptakan yang indah, beralih ke memperbaiki yang tidak normal menjadi normal atau bahkan membuatnya lebih indah..tidak terjadi loncatan yang berarti jika dilihat tujuannya..tapi akan menjadi sesuatu yang aneh ketika kita lihat dari arsitek kok tiba2 pengen psikologi? ini cuma perbedaan cara melihat bukan?

Banyak hal dalam hidup ini bisa kita buat menjadi ringan..jika capek menjinjing beban dengan tangan kanan, secara otomatis kita akan ganti ke tangan kiri atau jika udah cape sekali maka istirahat..its simple..jgn terlalu kaku karena kaku itu ga nyaman..otot kaku juga bikin badan tidak nyaman, lalu kenapa pikiran kita dibiarkan kaku? heemm..tapi kadang2 kita ga sadar kalau itu membuat kita ga nyaman...dan kita baru sadar ketika sudah ambruk..haruskah menunggu rusak parah dulu baru diperbaiki? ini telah mengabaikan sisi maintenance-pemeliharaan..memelihara itu memang lebih susah bukan? karena disanalah tantangannya..membuat selalu indah itu tidak mudah..tapi tidak ada hal yang tidak mungkin bukan? mari belajarlah walau memang akan ada kegagalan disana..berani gagal berarti berani membuat perubahan..jika takut gagal sebaiknya janganlah melakukan apa2 dan kita juga tdk akan mendapatkan apa2..its simple..




Bali - Banyak Libur

Bali Singkatan Dari Banyak Libur?


Sumber: http://popbali.com/bali-singkatan-dari-banyak-libur/
•    Post By: Gusti Putra On March 26, 2013
•   
“Seperti namanya, ‘Bali’, ya memang ‘banyak libur’ di pulau ini,” seorang Manajer Personalia lokal memberikan alasan kepada atasannya seorang General Manager (GM) berkewarganegaraan asing, ketika ditanya mengapa karyawan minta libur 3 hari untuk ber Hari Raya Galungan, sekitar 5-6 tahun yang lalu (penulis lupa persisnya).
“Oh ya? Saya baru tahu ternyata Bali singkatan dari Banyak Libur,” mister GM merespon sambil menggeleng-gelengkan kepala. Nampak jelas, dari bahasa tubuhnya, dia ogah membubuhkan tandatangan di atas segepok blanko permintaan cuti karyawan yang disodorkan oleh Pak Manager Personalia.
Menyaksikan percakapan ‘ngeri-ngeri sedap’ itu (meminjam ekspresinya Sutan Bathoegana), saya yang kebetulan berada di ruangan GM—untuk keperluan lain—minta ijin untuk memeriksa tumpukan blanko cuti itu.
Begitu tumpukan kertas cuti itu pindah tangan, tanpa periksa ini-itu langsung saya tandatangani lembar-demi-lembar.
“Aku tidak keberatan kamu tandatangan cuti,” mister GM buka ‘front’ sambil merapat ke kursi dimana saya duduk.
“Tentu saja,” saya jawab sambil terus menandatangani kertas cuti yang jumlahnya (jika tak salah) tak kurang dari 250 lembaran.
Dalam kasus itu, kebetulan saya memiliki kewenangan yang sama besarnya dengan mister GM. Dia membawahi Operasional, sedangkan saya membawahi Keuangan, Akuntansi, Personalia, dan Teknologi Informasi. Sehingga permohonan cuti boleh ditandatangani oleh GM atau saya.
“Tapi aku ingin tahu, apakah karena kamu Orang Bali sehingga mau tandangan cuti 3 hari untuk hari raya ‘Galunggan’?” mister GM bertanya.
“Iya. Karena aku Orang Bali lah maka aku tahu mereka berhak mendapatkan itu” jawab saya singkat.
“But, 3-5 days?” si mister GM bertanya setengah tak terima. “Itu terlalu lama” ia meneruskan dengan nada protes.
Selesai tandatangan kertas cuti. Saya ajak manajer personalia dan GM ke ruangan saya untuk diskusi lebih lanjut.
“Apakah Desember nanti kamu pulang ke Amerika?” saya awali diskusi dengan pertanyaan.
“Tentu saja,” mister GM menjawab singkat. “Tanggal berapa?” saya bertanya lagi. Menghilang beberapa saat dan kembali dengan jawaban, “tanggal 14 Desember sampai dengan 7 Januari”.
“Wow… wow… 23 hari… apakah itu tidak terlalu lama?” saya bertanya.
Mister GM ngeloyor ke ruangannya dengan wajah setengah tak percaya atau tak puas. Entah apa yang ada dalam pikirannya, saya tidak tahu persis. Sehingga yang masih di ruangan saya tinggal Manajer Personalia yang bilang “Bali singkatan dari Banyak Libur.”
“Kemarin hari raya, kamu pulang kampung berapa lama?” saya membuka pembicaraan.
“Biasa, 7 hari,” pak manajer menjawab.
“Dan karena staf Bali minta libur galungan 3 hari kamu bilang Bali singkatan dari ‘Banyak Libur’?” saya tanya lagi.
“Tapi kan mereka Galungannya 2 kali setahun, belum lagi Kuningan, Nyepi, Pagerwesi, dan lain sebaginya,” Ia menjawab.
Lalu saya menulis rincian hari libur yang biasa diambil oleh staf Bali, di atas secarik kertas, sbb:
Galungan 3 hari setiap 7 bulan = 6 hari selama 14 bulan = 5.14 hari/tahun.
Nyepi = 2.5 hari setiap tahun
Kuningan 1 hari setiap 7 bulan = 2 hari setiap 14 bulan = 1.71 hari/tahun
Pagerwesi 1 hari setiap 7 bulan = 2 hari setiap 14 bulan = 1.71 hari/tahun
Total libur staf Bali = 11.06 hari per tahun.
“Koq Galungan setiap 7 bulan, bukannya setiap 6 bulan?” manajer personalia bertanya.
“Nah ini yang saya tidak mengerti, kenapa sudah bertahun-tahun kamu jadi manajer personalia di Bali tapi belum tahu kalau Galungan itu hitungannya 6 bulan Bali yang kurang-lebih sama dengan 7 bulan kalender masehi,” saya jawab.
“Yatapi kan tetap saja 11 hari per tahun, sementara saya cuma 7 hari,” ia merespon.
“Itu kan hari raya utamamu saja, yang 1 hari 1 hari kan banyak dalam setahun. Coba kamu total semuanya” saya jawab sambil sodorkan kalender.
“14 hari pak,” ia menjawab setelah membolak-balik kalender.
“Extra off 1 jam istirahat siang setiap 1 minggu sekali, jika ditotal selama 1 tahun jadi berapa jam?” saya bertanya lagi.
“48 jam, pak,” ia menjawab setelah memencet-mencet kalkulator.
“Jadi total liburmu 16 hari dalam setahun. Sementara staf Bali hanya minta libur 11 hari setahun, dan kamu bilang Bali singkatan dari Banyak Libur?”
“Iya sih, tapi kan mereka juga banyak odalan-odalan,” ia berkelit dengan nada yang kelihatannya belum cukup puas.
“Di luar tanggal merah dan hari rayamu, kamu dapat cuti berbayar?” saya bertanya.
“Dapat 12 kali setahun pak, tapi nggak pernah saya ambil” manajer personalia menjawab.
“Tapi kamu dapat uang pengganti bukan?” saya bertanya.
“Iya pak, kan itu hak saya,” ia beralasan.
“Kalau kamu memilih menukarkan hak 12 kali cutimu dengan uang, sementara mereka memilih menggunakan 12 kali hak cuti mereka untuk sibuk mempersiapkan upacara dan persembahyangan, kamu pikir mereka lebih serakah dari dirimu?” saya bertanya.
Belum lagi manajer personalia menjawab, mister GM nongol lagi sambil ngomel, “Gusti, kamu benar soal hitung-hitungan angka.”
“So?” saya bertanya.
“Tapi seringnya mereka [staf Bali] libur membuat operasional terhambat,” ia melayangkan serangan babak keduanya.
(lanjut ke sub-judul di bawah…)

Efektifitas Itu Soal Disiplin Diri, Bukan Soal Libur-atau-Tak Libur
Sebuah Headline di Republika hari ini [Anggara Pon, Dungulan, 26/3 2013] berjudul “Mulai Selasa Kantor di Bali Libur Lima Hari,” menyoroti lamanya libur di Bali.
Reporter (penulis)nya, Ahmad Baraas, menuliskan:
“Setelah libur Nyepi hampir sepekan pada pertengahan Maret lalu, mulai Selasa (26/3), kantor-kantor pemerintah di Bali mendapat libur fakultatif untuk merayakan Galungan selama tiga hari. Namun, karena pada Jumat (29/3) adalah hari libur nasional Wafat Isa Almasih, maka libur di Bali menjadi lima hari dengan Sabtu atau enam hari dengan hari Ahad.”
Dan karena itulah maka seorang warga sesetan bernama Emi terpaksa menunda proses pembuatan KTP nya di kantor Kecamatan Denpasar Selatan.
Warga lainnya bernama Untung S juga mengaku terpaksa harus bersabar untuk urusan melegalisir ijazah temannya di Universitas Udayana, Denpasar.
Apa yang disampaikan oleh Emi dan Untung S dalam headlinenya Republika itu mirip dengan apa yang disampaikan oleh GM di kantor saya 5-6 tahun lalu bahwa, seringnya libur di Bali—sehingga Bali diplesetkan menjadi “Banyak Libur”—membuat banyak aktivitas dan operasional terhambat, mengakibatkan inefektifitas atau pemborosan.
Posisi saya yang mengelola departemen keuangan, akuntansi, personalia/legal dan informasi teknologi, membuat saya sering berurusan dengan pihak luar, supplier, customer, termasuk instansi pemerintah—di daerah maupun pusat.
Di daerah, betul apa yang dituturkan oleh Emi maupun Untung S.
Sementara di Pusat (dan luar Bali pada umumnya), bukan hanya instansi pemerintah melainkan juga swasta, mereka bisa libur sampai 2 minggu berturut-turut meskipun resminya hanya 2 hari. Demikian halnya dengan customer di luar negeri yang berlibur 2-3 minggu selama Natal dan Tahun Baru. Konkretnya:
•    Ketika membeli barang di luar Bali untuk keperluan perusahaan (supply bahan baku, bahan penolong atau stasionary), saya harus bersabar hingga 2 minggu menunggu barang tiba di Bali—karena tertahan di Jawa pada saat musim Idul Fitri.
•    Pada saat mengurus legalitas (imigrasi, bea cukai, BKPM, dan lain sebagainya), saya juga harus sabar menunggu sampai mereka kembali ke Jakarta setelah liburan ke kampung mereka masing-masing selama 2 minggu—meskipun resminya tanggal merah hanya 2 hari.
•    Dan ketika menagih customer di luar negeri sana, saya harus maklum jika invoice tagihan staf saya tertahan selama 2-3 minggu, belum bisa dibayar, jika kebetulan jatuh tempo saat musim liburan Natal dan Tahun Baru di Eropa dan Amerika Serikat sana.
Sayangnya, saya tak pernah menemukan wartawannya Republika, sehingga kasus saya tidak terekspose ke publik.
Dan…
Bedanya, saya tak membiarkan libur-libur panjang mereka sampai menghambat aktivitas 4 departemen yang saya pimpin. Saya tidak mau membiarkan operasional perusahaan terganggu.
Caranya?
Tidak dengan mengeluh, tidak dengan menyalahkan hari libur. Melainkan dengan mengatur jadwal—jauh-jauh hari—sedemikian rupa, sehingga tidak berbenturan dengan hari Libur 2 minggu itu.
Libur-libur hari raya itu (Hindu, Islam, Kristen, Katolik, Budha, Kong Hucu) sudah saya ketahui sejak awal tahun—begitu kalender baru keluar. Selanjutnya tinggal saya atur bagaimana caranya agar aktivitas saya tidak jatuh di hari-hari libur itu:
•    Mengetahui Jakarta akan libur 2 minggu untuk Idul Fitri, maka saya meminta bagian ‘Purchasing‘ memajukan tanggal pemesanan barang hingga bisa terkirim sebelum libur itu tiba.
•    Mengetahui kantor Bea Cukai/Imigrasi/BKPM Jakarta akan kosong selama 2 minggu, maka saya meminta bagian ‘Legal‘ mengirimkan dokumen jauh-jauh hari sebelumnya.
•    Mengetahui customer di Eropa dan Amerika tidak bisa merealisasikan pembayaran selama libur Natal dan Tahun Baru, maka saya meminta staf accounting (Accounts Receivable) mengirimkan invoice sebulan sebelumnya atau setelahnya.
Intinya, saya memilih untuk berdisiplin ketimbang mengeluhkan inefektifitas akibat libur Hari Raya. Saya memandang persoalan efektif atau tak efektif sebagai persoalan mampu-atau-tidaknya menerapkan disiplin diri, mampu-atau-tidaknya mengelola perencanaan kerja dengan ‘time table‘ dan kalender yang jelas, bukan soal libur-atau-tak libur.
Emi, warga Sesetan, Danpasar Selatan itu tahu kapan tanggal kedaluarsa KTP-nya—jauh sebelum libur Nyepi dan Galungan Tiba. Untung S juga demikian. Kasus mereka bukan kasus ibu-ibu melahirkan yang tiba-tiba saja ‘bukaan ke-3‘ dan harus digotong ke UGD, tanpa bisa diprediksi sebelumnya.
Mister GM dan Manajer Personalia tahu kapan libur Nyepi dan Hari Raya Galungan tiba. Dan sebagai manajer mestinya mereka punya ‘time-table’ dan ‘kalender kerja’ tahunan yang jelas, sehingga tidak menjadikan hari-hari libur sebagai dalih untuk inefektifitas.
Bedanya:
•    Mereka lebih banyak mengunakan pikiran mencari dalih untuk menutupi kelemahan mereka sendiri (dalam mengelola waktu) ketimbang mencari solusi dan belajar disiplin, sedangkan saya tidak.
•    Saya tahu caranya—dan dengan kesadaran penuh—menerapkan prinsip “dimana tanah dipijak di sana langit dijunjung,” sementara mereka tidak.
Itulah yang saya jelaskan kepada mister GM dan Manajer Personalia, pada saat itu. Kepada Mister GM saya katakan:
“This organization has been operating in Bali for tens of year, without any problems. If you have no clear time-table and annual calender, you’re obviously in a serious problem. And that is yours, not mine neither theirs [the Balinese workers]. You ought your professionalism and this organization to correct and make your mind up.”
Dan kepada manajer personalia itu saya katakan:
“Kalau kamu tidak bisa menjalankan fungsi personalia dengan baik dan efektif, hanya karena libur Galungan, kamu berhak mengajukan surat pengunduran diri, sekarang. Saya tak ada masalah, bisa mencari pengganti kapanpun.”
Karena sudah sore, sayapun meninggalkan kantor dengan perasaan yang sulit dideskripsikan dengan kata-kata.
Dalam perjalanan pulang, setengah melamun saya berpikir, begitu sulitnya memperjuangkan hak libur Galungan di pulau yang mayoritasnya pemeluk Hindu ini; sampai harus menghabiskan waktu berjam-jam dan entah berapa kadar emosi, hanya untuk memintakan hak yang memang hak mereka, BUKAN meminta uluran tangan. Begitu sulitnya merangsang kerja otak orang agar bisa mengawinkan local-genius wisdom dengan logika fragmatis berbasis ego-sentrik.

Tuesday 2 April 2013

Salah Jurusan


 



 Salah Jurusan...


Indahnya mata itu membuat aku terbayang-bayang terus..mata itu terus membekas di hati ini..

Mungkin itu kalimat pembuka tulisan ini..pernah tonton iklan yang isinya matamu bicara kan? memang bener ternyata..mata itu berbicara..di balik senyum yang terkadang malu untuk diperlihatkan..begitulah wanita, seringkali berbicara/berperilaku 180 derajat..ngomong tidak padahal maksudnya tidak nolak,hehee...mungkin ini yang dimaksud kalimat, bercerminlah pada wanita..karena pada wanita kita harus melihatnya terbalik..ketika wanita berkata, "aku baik2 saja" berarti dia sedang tidak baik, ketika wanita berkata, "aku tidak apa2 kok, km jujur ajah"..maka siap2lah akan terjadi malapetaka ketika jujur,hahaaa...

Sebelum akuw lanjutkan, mungkin kalimat2 di atas akan menuai protes dari wanita,hehe..anggap saja itu pendapat yaw, bukan teori ataupun tuduhan..klo memiliki kesamaan atau berbeda 180 derajat itu hanya kebetulan belaka..

okey, sekarang kita mulai bercerita....begini teman2..sebenarnya akuw itu pengen cerita sesuatu..*tiba2 terlintah game the sim...rata2 yang suka maen game pernah memainkan game ini, minimal tau game apa itu..ya game layaknya manusia sehari-hari..buat rumah, kerja, makan, mandi, kerja, berpacaran, bersosialisasi, selingkuh, dll..lengkap yaw, hehe...tapi akuw ga bisa maenin ini game..awalnya game ini menarik bagi kuw karena ada model2 buat rumah gitu..ya obsesi jadi arsitek itu kadang2 muncul lagi,hehe..trus pas coba mainin ini game, ternyata susah juga padahal udah pake cheat uang..jadi bisa beli apa aja sesuka hati, ga perlu kerja krn uang dah banyak (hasil cheat-curang)..

Hal yang paling sering terjadi adalah pemainnya mati, entah karena dia ga tidur2 karena akuw sibuk mikirin bagaimana dia menaikkan skillnya..jadi akuw paksa aja dia main musik terus sampai ga sadar dia udah kehabisan tenaga..hahaa..kejam..kadang dia mati karena ga akuw kasi kesempatan mandi/pup karena akuw paksa dia olahraga, hahaa..dan saking kesalnya karena ga berhasil-berhasil, sengaja akuw bunuh dia (membunuh karakter) dan dia akan jadi hantu..xixixi..

Saking frustrasinya dengan game ini, akhirnya akuw abaikan saja lalu maen ke rumah teman..ternyata dia sedang main the sim..*kenapa the sim ini seolah-olah menghantui akuw yaw? apa perasaan akuw ajah kali yaw?hehe..dan dia dengan santai maenin tu game sambil ngobrol dengan kuw..What the hell..dan tokohnya dia ga mati2..heemm..kok bisa yaw, akuw curiga tokohnya udah kuat dan kebal..tp kyaknya ga juga, dia juga diberi kesempatan mandi, tidur, dll..dan energinya berkurang juga..malah dia pake acara kerja dan dijemput mobil tempat kerjanya segala *berarti dia ga pake cheat kyaknya..uangnya jg ga banyak, *akuw merasa lebih pintar..

saking penasarannya akuw, akuw coba tanya *versi nyerah.."kok maennya asik bgt?, kok ga mati2 yaw?" ya dengan santai dia jawab, " ya sama aja kyak manusia biasa lah, *sambil nunjukin ke akuw..abis km bangun tidur, ngapain? mandi kan? lalu sarapan lalu bersih2in sisa makanan, lalu siap2 kerja deh..pulang kerja bisa maen dulu atau telp temen atau renang (olahraga) atau nonton tv, atau tidur dl..bebas..abis itu makan kan? dah laper nie..lalu bisa mandi lagi, pacaran,  terserah..trus nonton tv trus tidur..ya gitu2 ajah.." 

Dengan lugu akuw tanya lagi, "kok bs cepet2 gitu?akuw maenin lama2 kok durasinya", dgn santai dijawab dan nada agak tinggi, "ya dicepetin lah kan bisa diatur kyak maenin musik bisa dipercepat gitu" wow..ternyata dia lebih pintar..akuw ga tau klo itu bisa dipercepat, wakakaka..kirain cuma bisa dipercepat agar duitnya banyak *cheat lg...akuw masih perhatikan dia main, dia ga perhatikan indikator tokohnya..dia memainkan seperti yang dia jelaskan tadi, kadang pakai variasi-variasi kegiatan tertentu..teteup ga mati2 juga..heemmm...

Daripada mengharapkan tokohnya mati, akhirnya akuw merenung disana..mata masih melihat monitor tp otak udah bergerilya......dan terjadilah ini dalam otak akuw.......................

............kadang dalam hidup ini kita terlalu fakus pada aturan2 hidup, harus sekolah, harus bekerja, harus berlatih sesuatu yang ujung2nya itu duit..fokusnya itu duit..seolah-olah duit itu muara dari semua waktu yang kita habiskan dengan kesibukan2 yang notabene tidak menyenangkan..kita kadang lupa mandi, makan, tidur  karena sibuk bekerja, berlatih, atau belajar demi duit itu..yang ujung2nya adalah kematian tokoh spt pada the sim yang akuw maenin.."tapi tokoh akuw itu udah bnyak duit, tp kok mati yaw?" ya karena ketidakteraturannya dalam hidup..banyak duit ternyata tdk menjamin hidup itu lancar..harusnya tidur malah dugem mpe pagi, harusnya makan malah masih tidur krn seharian begadang, harusnya mandi ternyata masih dalam dunia mimpi.."lalu apa dunk?" jika melihat teman memainkan the sim itu, tokoh itu menjalani hidupnya secara teratur dan sepertinya dia santai, menikmati semuanya..dia tidak pernah memikirkan uangnya berapa, tapi dia bisa memiliki sesuatu yang dia inginkan..dan tentunya dalam keteraturan hidupnya itu..kadang dia melakukan beberapa variasi dalam hidupnya..mungkin untuk menghindari kejenuhan kali yaw..tapi hal yang terlihat jelas disana adalah dia melakukan suatu kegiatan yang terarah..semua mengacu pada satu tujuan..tidak berdasarkan uang, tapi berdasarkan apa yang ingin dia capai..uang itu sebagai perantara saja..ketika sesuatu itu emang harus dibeli..tidak bisa dia buat sendiri atau minta ke tetangga..mungkin hidup itu harusnya spt itu..bukan uang ujungnya tp buat apa kita mengumpulkan uang itu? itu yang harus diperjelas dalam langkah2 menikmati hidup ini...buat apa kamu hidup? jika jawabannya memerlukan bantuan uang, maka bekerjakeraslah dan dapatkan uang itu tapi jangan lupa untuk melanjutkan ke jawaban hidup yang sebenarnya..karena uang adalah alat tukar..alat tukar ke sebuah hidup yang diidam-idamkan..

....................................................................END...................................................................